Pengen Mosting lagi nihhh. Biar ahhh, sehari 3 postingan. Biar asik gitu. Sekarang kita loncat lagi ke Prancis. Oke saya akan memberi Tata Bahasa Dasar Bahasa Prancis.
Bahasa Perancis, seperti bahasa-bahasa Roman lainnya, memiliki sesuatu yang disebut genre grammatical atau tata bahasa jender (jenis kelamin) yang tidak dimiliki tata-bahasa bahasa Indonesia. Setiap benda diberi jenis kelamin maskulin atau feminim demi memenuhi persyaratan tata bahasa itu sendiri.
Hampir semua kata benda yang berhubungan dengan manusia atau binatang memiliki dua bentuk, maskulin atau feminim. Contoh: "aktor" dapat diterjemahkan menjadi acteur untuk aktor pria dan actrice untuk aktor wanita (aktris); dalam hal ini bahasa Indonesia menyerap istilah bahasa Inggris actor dan actress.
Sebagai perkecualian, ada istilah-istilah yang hanya memiliki satu bentuk saja tanpa mempedulikan jenis kelamin entitas tersebut yang sebenarnya. Contoh: "profesor" selalu memiliki bentuk maskulin le professeur, "orang" selalu memiliki bentuk feminim la personne.
Benda-benda mati dan kata benda abstrak hanya memiliki salah satu jenis kelamin saja yang kadang dapat dipikir menggunakan logika tetapi kebanyakan harus dihafalkan. Contoh: "mobil" dapat diterjemahkan menjadi la voiture (partikel awal la menandakan benda tersebut adalah feminim) sedangkan "pena" dalam bahasa Perancis disebut le stylo (partikel awal la menandakan benda tersebut adalah maskulin). Kesalahan dalam menyebut jenis kelamin suatu benda (misalkan menyebut le voiture atau la stylo) dapat menimbulkan kebingungan bagi penutur asli bahasa Perancis.
Dalam pelajaran bahasa Perancis seterusnya, kadang-kadang jenis kelamin suatu kata dapat ditentukan berdasarkan partikel awalnya, namun jika tidak dapat ditentukan (salah satu contohnya karena elision di bawah), maka di belakang kata tersebut akan ditambahi "(m)" untuk menandakan maskulin dan "(f)" untuk menandakan feminim.
Bahasa Perancis memiliki banyak sekali perkeculian dalam hal tata bahasa ini. Kebanyakan hanya dapat dipelajari sambil jalan dan mustahil untuk diingat semuanya dari awal. Banyak kata-kata yang homofon (bunyinya sama, tulisannya beda) dan homonim (bunyi dan tulisannya sama) yang artinya berbeda tergantung dari jenis kelaminnya.
Contoh:
- un livre (m) berarti sebuah buku, tapi une livre (f) berarti satu pon
- la foi berarti sebuah kepercayaan, tapi le foie berarti liver.
Kosa kata bahasa Perancis • Tata bahasa dasar![]() | |||
---|---|---|---|
Maskulin | Feminim | ||
le cheval | kuda | la colombe | merpati |
le chien | anjing | la chemise | baju |
le livre | buku | la maison | rumah |
le bruit | suara | la liberté | kebebasan |
ArtikelBahasa Perancis, sama seperti bahasa Latin lainnya, memiliki artikel yang diletakkan sebelum kata benda. Artikel-artikel ini berubah-ubah tergantung jender kata benda yang bersangkutan, jumlah benda tersebut, dan huruf pertama kata tersebut.La, le, lesArtikel definitif yang digunakan dalam bahasa Perancis ada tiga: la, le, dan les yang kurang lebih berarti "si", "sang" atau menunjuk pada suatu hal tertentu.
Fils adalah suatu perkecualian, dimana bentuk tunggal maupun jamaknya sama-sama berakhiran "-s" dan tidak ada yang membedakan kedua kata tersebut kecuali artikel yang di depannya. le menandakan hanya ada satu anak laki-laki, les menandakan ada lebih dari satu anak laki-laki. Hal serupa juga berlaku untuk kata-kata berakhiran "-s" lainnya. Elision - l'Artikel le dan la disingkat menjadi l' jika kata berikutnya diawali dengan huruf hidup atau huruf 'h' pelan.
Un, une, desArtikel indefinitif yang digunakan dalam bahasa Perancis ada tiga: un dan une yang berarti "sebuah", dan des yang berarti "beberapa", tidak menunjuk pada suatu hal tertentu.
"des fils" merupakan homograf (tulisannya sama, bunyinya beda) yang jika dibaca de fil" berarti beberapa benang. LiaisonSekali lagi, konsonan terakhir hampir selalu tidak diucapkan (liaison dibaca: liesong). Fils - anak laki-laki (dibaca: fis) merupakan perkecualian atas peraturan ini. Namun jika sebuah kata berakhiran dengan konsonan diikuti dengan kata yang berawalan vokal (huruf mati diikuti huruf hidup), maka kedua kata tersebut biasanya disambung dan dibaca tanpa putus. Kita akan mempelajari hal ini lebih dalam di contoh-contoh mendatang.Jika sebuah vokal mengikuti artikel un (dibaca: a), huruf n yang biasanya tidak dieja sekarang dieja. Demikian pula dengan artikel des. Artikel une tidak terpengaruh karena berakhiran dengan huruf hidup (dibaca: an)
Orang-orang
|