Hedonisme yang Melanda Remaja pada Zaman Kini

Posted by: Iqbal Blog / Category:

Halo teman - teman, haha. Kali ini bahasa judulnya agak berat sedikit ya ? Haha, kenapa begitu ? Ya, kini saya lagi meminati bidang jurnalistik sehingga bahasan tulisan - tulisan yang akan say tulis untuk beberapa masa ke depan akan rada berbobot. Ya, terkadang mungkin masih saya selingi dengan curhatan - curhatan begitulah. Namanya saja blog, tempat untuk mengekspresikan kata - kata di pikiran kita yang tidak bisa diucapkan secara verbal. Hanya bisa mengucapkannya dalam bentuk tulisan seperti ini.

Ok back to the topic. Bahasan saya kali ini adalah tentang hedonisme. Ada yang teu sebelumnya tentang hedonisme ? Banyak tokoh yang mendefinisikan arti kata hedonissme sendiri. 

   
  • Hedonisme menurut Pospoprodijo (1999:60) kesenangan atau (kenikmatan) adalah tujuan akhir hidup dan yang baik yang tertinggi. Namun, kaum hedonis memiliki kata kesenangan menjadi kebahagiaan.
  • Hedonisme menurut Burhanuddin (1997:81) adalah sesuatu itu dianggap baik, sesuai dengan kesenangan yang didatangkannya. Disini jelas bahwa sesuatu yang hanya mendatangkan kesusahan, penderitaan dan tidak menyenangkan, dengan sendirinya dinilai tidak baik. Orang-orang yang mengatakan ini, dengan sendirinya, menganggap atau menjadikan kesenangan itu sebagai tujuan hidupnya.
  • Menurut Aristoteles dalam Russell (2004:243) kenikmatan berbeda dengan kebahagiaan, sebab tak mungkin ada kebahagiaan tanpa kenikmatan. Yang mengatakan tiga pandangan tentang kenikmatan: (1) bahwa semua kenikmatan tidak baik; (2) bahwa beberapa kenikmatan baik, namun sebagian besar buruk; (3) bahwa kenikmatan baik, namun bukan yang terbaik. Aristoteles menolak pendapat yang pertama dengan alasan bahwa penderitaan sudah pasti buruk, sehingga kenikmatan tentunya baik. 
  • Menurut Epihurus dalam Russell (2004: 372) untuk menjaga ketentraman batin, ia menganggap kenikmatan sebagai yang baik, dan tetap memegang teguh, dengan konsistensi yang luar biasa, terhadap segala konsekuensi dari pandangan ini. Kenikmatan adalah awal dan akhir hidup yang penuh berkah
  • Honis O. Kallsoff dalam Soerjono Soemardjo (1996 : 359) manusia dalam kenyataannya mencari kenikmatan (hedonisme psikologis) dengan prinsip yang mengatakan bahwa mausia seharusnya mencari kenikmatan (hedonisme etis)
Nah bisa disimpulkan bahwa hedonisme adalah suatu sifat untuk mendapatkan kesenangan atau kegembiraan. Tetapi masalahnya dalam era sekarang pengaplikasian hedonisme itu sendiri sudah beda dari hakikatnya sendiri. Hedonisme jaman sekarang adalah suatu sikap benar memang untuk mendapatkan kesenangan tapi banyak sekali dengan cara yang tidak cukup wajar. 

Tentu saja hal utama dalam hedonisme zaman sekarang adalah menghambur - hamburkan uang. Memang kemajuan ekonomi Indonesia sudah mengalami kemajuan karena jumlah pendapatan tiap penduduknya bertambah. Namun jika kita liat dengan cermat, ini masih zaman sekarang. Pemegang pendapatan itu adalah para orang tua kita. Dan sebentar lagi era akan berubah, tidak mungkin orang tua kita akan hidup selamanya. Kita sebagai para pemuda akan menjadi sebagai traktor penggerak pengganti zaman.

Namun sayangnya, sesuai kenyataan yang ada. Pemuda zaman sekarang kebanyakan, bukan berarti semuanya, hanya bisa menghamburkan uang sakunya yang ia dapat per bulannya. Mungkin memang banyak keluarga yang perekonomiannya ke atas memberikan uang saku kepada anak - anaknya dengan nominal yang bisa dibilang cukup fantastis. Dan hal tersebut yang membuat sikap hedonisme muncul pada anak - anak mereka. Mereka mulai mencoba hal - halb baru yang membuat mereka senang, karena uang sudah ada di genggaman mereka. Yang penting adalah kesenangan, entah apapun yang dilakukannya, itulah hedonisme zaman sekarang. Uanglah yang berkata.

Tidak usah jauh - jauh lah, akhir - akhir ini sering bermunculan di media - media informasi tentang kecelakaan yang menimpa salah satu anak musisi terkenal indonesia.  Anak umur 13 tahun sudah diberi fasilitas mobil seperti itu, namun sayang, hal itu berkata lain, sang anak malah mengalami kecelakaan dan mengakibatkan 7 korban tewas. Memang dia senang dapat mengendarai mobil, tapi cara bersenang - senangnya itulah yang salah. Sebagai orang tua yang mempunya fungsi mengkontrol anaknya, seharusnya membatasi anak - anak mereka dalam hal begitu. Bukan maksudnya untuk mengekang anak. Tapi untuk kebaikan mereka sendiri.

Sebagai remaja yang berumur 17 tahun ke atas, seharusnya kita harus sadar sendiri untuk menghadapi sikap hedonisme ini. Kita harus bisa mengkontrol diri sendiri untuk menghadapi dunia luar yang memang benar - benar gemerlap. Jika kita tidak bisa mengontrol diri sendiri. Kita akan selamanya terjebak disana dan akan sulit untuk keluar dari lebah jurang menakutkan tersebut. Terlebih bagi mahasiwa dan mahasiwi yang kuliah di luar kota. Mereka adalah sasaran bagi hedonisme - hedonisme terutama bagi mereka yang dari desa pindah ke kota. Mereka tersihir dengan gemerlapnya kehidupan kota. Yang sangat jauh berbeda dari kehidupan mereka di desa. Jadi, bagi kalian anak - anak kos mending jangan ikut - ikut teman kalian yang hedon. Kalian adalah harapan keluarga di kampung halaman kalian. Kalian yang dibangga - banggakan keluarga. Jangan malah membuat keluarga kalian di kampung asal malah susah dan bersedih jika mendengar berita yang aneh - aneh tentang kalian. Lebih baik berusahalah untuk selalu mengabarkan hal - hal yang baik kepada mereka. Jangan terjebak dengan rokok, minuman keras, makanan - makanan restoran mahal. Hiduplah sewajarnya layaknya anak kos - kosan. Usahakan jauhi teman kalian yang hedon. Tolak dengan halus jika mereka memnag teman dekat anda sendiri. Dan bagi remaja - remaja masa kini, selayaknya kalian sadar bahwa uang yang kalian bawa saat ini adalah masih belum uang kalian sendiri. Kalian masih belum merasakan bagaimana jerih payah untuk mendapatkan uang tersebut. Kalian masih dalam proses meminta uang kepada orang tua. Jadi yang lebih baik dilakukan adalah isi hari - hari kalian dengan hal - hal yang positif dan dampaknya menjadikan orang tua kalian bangga dan semakin sayang dengan kalian :) 



Ferdiansyah Iqbal Rafandi
a new comer writing activist


Baca selengkapnya »

a Big Transformation

Posted by: Iqbal Blog / Category:

Kenapa saya beri judul begitu ? Ya tahu sendiri lah ya artinya. A big Transformation. Sebuah Perubahan besar. Ya yang saya maksud disini adalah perubahan dari setiap fase yang kita lalui dalam hidup kita. Dari TK ke SD, dari SD ke SMP, dari SMP ke SMA, dari SMA ke Kuliah, dan dari kuliah menuju Dunia Kerja. Saya tahu setiap perpindahan fase tersebut memang berat di awal dan saya pernah merasakan semuanya. Apalagi dari SMA menuju bangku Kuliah. Hal tersebut bisa dikatakan sangat - sangat berat.

Saya tahu SMA adalah masa dimana kita melewati masa berwarna - warni. Kita bertemu teman sejati, bercanda kesana kemari, masih bermain bersama. Bertukar rasa saling gembira, bertukar cerita sedih yang dihadapi. Memang 3 tahun itu lama, tapi bagi kita yang telah melewati masa itu rasanya seperti baru kemarin. Seperti baru kemarin saya memasuki gerbang SMA, seperti baru kemarin saya mengenakan seragam putih abu - abu. Saya rindu masa - masa itu saya rindu !!! Saya sangat berterimakasih kepada SMA saya yang telah memberikan itu semua. Kata orang sih Masa - masa paling indah adalah masa - masa di sekolah (SMA). Dan saya benar - benar merasakan pepatah tersebut.

Setelah berpindah dari fase SMA menuju fase Perkuliahan. Hingga kini saya masih buta di tenagh jalan. Sya amsih tersesat di tengah hutan rimba. Saya belum menemukan orang - orang segila teman - teman saya di SMA. Belum menemukan guyonannya yang setipe dengan saya. Ada sih hanya beberapa, tidak sebnayak di SMA. Yang setiap lewat lorong selalu ada - ada saja yang bertingkah laku, dengan memanggil saya "MBAALLL" ada yang memanggil dengan "PAKK NUUHHH !!!" ada yang memanggil saya dengan mengedipkan matanya. Jiaaah, tapi dia cowok. Kurang ajar memang.

Ya, inilah rimba kehidupan. We should make a big transformation for ourself.  As time goes by, you will get a friend. Hanya pepatah itu saja yang masih saya pegang sekarang. Benar, saya masih terlalu baru disini, belum menemukan apa - apa yang setipe dengan saya. Belum terlalu beradaptasi dengan lingkungan disini. Masih belum mengetahui bagaimana mendapatkan kehidupan bahagia disini. Mungkin benar kata pepatah tasi As time goes by ......

Saya belum menemukan orang - orang yang bisa diajak untuk ngerasani orang. Saya ingin seperti SMA, saya ingin balik seperti SMA, tanpa melewati fase2 yang lain.  Aku ingin stuck dengan orang - orang itu. ARGGGHHHHH !!!! Tapi seperti judul di atas saya harus membuat Big Transformation. Meskipun sahabat 5 cm saya terpisah di beberapa kota. Ini pilihan saya, saya memilih untuk melanjutkan fase saya disini. Saya harus bisa membuat Big Transformation tersebut. Bismillahirahmirrahim !!!!!!!


Baca selengkapnya »